Jumat, 11 Mei 2012

Miraculous Journey of Edward Tulane

Kate DiCamillo
Miraculous Journey of Edward Tulane

"Kumohon, pikir Edward, jangan.
Bryce berbalik. Ia berjalan melewati pintu toko reparasi boneka itu.
Pintu tersebut menutup. Loncengnya berdenting.
Dan Edward pun sendirian"



Edward Tulane, kelinci porselen yang sangat bangga akan dirinya, tinggal di Egypt Street. Hidupnya sangat menyenangkan. Pemiliknya, Abilene, amat sangat mengasihi dan menyayanginya, memperlakukannya dengan sangat baik dan penuh kasih.
Sayang, Edward Tulane tidak memahaminya.
Suatu hari, Abilene dan keluarganya pergi ke London. Edward Tulane ikut bersama mereka, tentu saja. Sayang, perjalanan itu membawa malapetaka bagi Edward Tulane.
Edward Tulane hilang, dan tak bisa pulang.
Sejak hari itu, dimulailah perjalanan Edward Tulane yang luar biasa. Dari dasar laut, tempat sampah, api unggun gelandangan, Edward Tulane melintasi dunia, berjalan tanpa arah dan tujuan.
Dan Edward Tulane mulai menyadari, bahwa hati yang paling dingin sekalipun mampu merasakan bagaimana menyayangi seseorang, lalu kehilangan, dan menyayangi kembali.


Great book about loving someone.
waktu gue baca buku ini, lubuk hati gue yang terdalam jadi bergetar.
ceritanya simpel, tapi maknanya dalem :)
buku ini menggambarkan dengan indah bagaimana rasanya disayangi, menyayangi, kehilangan, putus asa, lalu bangkit kembali.
buku ini mengajarkan kalau dalam hidup, kita akan terus bertemu seseorang, menyayangi, disayangi, lalu kehilangan.
itu adalah siklus hidup semua manusia, tanpa kecuali, dan kita takkan dapat menghindarinya.
suatu hari, kita bisa kehilangan seseorang, atau menyayangi seseorang, tanpa pernah kita tahu kapan dan dimana.

yang kita tahu, saat itu datang, begitu cepat, secepat membalikkan tangan.

meskipun demikian, kita harus tetap percaya.
jangan karena takut merasakan sakit, kita jadi menutup diri.
jangan karena dikecewakan, kita jadi nggak mau menyayangi orang.
kayak lagu, kita harus terus membuka hati.

karena, hidup takkan bermakna kalau kita tidak menyayangi dan disayangi, dan hidup yang terindah adalah saat kita menyayangi dan disayangi orang-orang :)



E.D.

p.s. :
karena buku ini termasuk buku ringan, jadi ini cocok buat dibaca waktu lagi senggang atau males mikir. dan bukan hanya itu, buku ini juga ada ilustrasinya gitu. mayan, setidaknya mata kalian nggak bakalan sepet gara-gara ngeliat tulisan terus.

sekian dulu dari gue, see you!

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Wah hebat lu Van, udah bisa dan mau nulis hahaha. Bahkan tulisan lu ini ga kalah ama sinopsis2 buku yg beredar, hanya dalam bahasa sehari2 aja bedanya. Klo lu kembangin, lu bisa jadi seorang penulis, asal lu nemuin nikmatnya menulis :D

    BalasHapus