Minggu, 13 Januari 2013

Between Life and Death

"saat aku menyadari aku hidup, saat itu pulalah aku tahu bahwa suatu saat aku akan mati"
 
Adakalanya di mana aku menjalani hidupku begitu saja, tanpa banyak berpikir dan ambil pusing tentang segala sesuatu. I'd stand, I'd walk, I'd run, but I'd never think about that. Pikiran yang terlintas mungkin hanya : "oh, harus begini. Okelah." Sering sekali hal itu terjadi, sehingga di saat aku terbangun dan menyadari dengan sungguh, merenungkan hari-hariku dengan kesadaran penuh, baru kusadari bila semuanya telah berlalu. Begitu cepat. Datang dan pergi bagaikan sambaran kilat di  langit yang gelap.
 
"Begitu cepat waktu berlalu," begitu pikirku. Tiba-tiba aku sudah sebesar ini.
 
Dan kini, sekali lagi, baru kusadari bahwa masa SMA ku akan segera berakhir. Tiba-tiba sudah bulan Januari. Lalu Februari, Maret, April, Mei....
 
Kalau ingat sewaktu kecil dulu, aku ingat saat itu aku tidak mau menjadi besar. Aku mau terus menjadi anak kecil. Seperti Peter Pan. Aku ingat, bahkan saat itu aku berdoa kepada Tuhan, memohon supaya aku terus menjadi anak-anak. tetapi mana mungkin, aku kan manusia normal. Pilihan untukku ya hanya ada 2 : HIDUP DAN MENJADI TUA atau MATI.
 
Sementara, ketakutanku akan kematian sama parahnya seperti ketakutan menjadi tua. Konyol, tetapi jujurlah, siapa yang tak takut mati? Setiap hari, ketika akju sadar dan merenung, berulang kali kutanyakan pada diriku sendiri : Seperti apa rasanya mati? Akan jadi apa aku setelah mati nanti? Akankah aku tetap ingat siapa aku, apa saja yang kuketahui selama aku masih hidup, akankah aku tetap ingat? Sekali lagi, sama dengan menjadi anak-anak selamanya, mengetahui rahasia kematian itu tidak mungkin.
 
Sementara selama ini aku takut menjadi tua dan mati, saat ini baru kusadari bahwa aku semakin dekat dengan keduanya. Sebentar lagi aku akan berusia 20 tahun. Mungkin aku akan menikah, punya keluarga, atau mungkin aku akan sendirian selamanya. Lalu, seiring dengan berjalannya waktu, aku akan tua. Tubuhku akan digerogoti usia, lalu aku akan mati.
 
Itu kalau umurku panjang. Bagaimana kalau aku mati muda karena suatu hal? Atau dunia sudah keburu kiamat sebelum aku tua?
 
Setiap kali aku sadar, dan aku berpikir dengan penuh kesadaran, aku menyadari bahwa cepat atau lambat, aku akan menghadapi ketakutanku, yaitu menjadi tua dan mati. Itu sesuatu yang takkan dapat dihindari, secerdas dan selicik apapun dirimu, kuasa Tuhan jauh di atas kemampuanmu.
 
Pada akhirnya, yang dapat kulakukan adalah menerima bahwa menjadi tua dan mati sebagai sesuatu yang harus kujalani, sama seperti ulangan, kenaikan kelas, dan kelulusan. Berusaha menghindarinya adalah sesuatu yang bodoh dan tak ada gunanya. Hanya menambah penderitaan. Jalani saja, itu bukan sesuatu yang buruk, karena apabila manusia hidup sesuai dengan perintah Tuhan, maka saat mati ia akan berada di surga bersama Tuhan. Nah, malah baik kan?
 
Daripada sibuk takut akan hal tersebut, kupikir lebih bagus apabila aku memikirkan hal-hal terbaik yang dapat kulakukan selagi aku masih hidup. Dan berusaha hidup dengan penuh kesadaran, tebtu saja, karena setelah kubaca ulang apa yang ada di atas tadi, baru kusadari bahwa aku begitu tidak peduli dengan hidupku. My bad :p
 
Tetapi, kalau maunya cepet-cepet mati mah, itu namanya putus asa banget. Kalau matinya direncanakan mah, namanya bunuh diri. Percuma bunuh diri, nggak menyelesaikan masalah, malah jadi susah masuk surga. Saya beritahu : kamu malah menderita kalau mati bunuh diri. Asli!
 
Mulai hari ini, hiduplah dengan motto : DON'T WORRY BE HAPPY.
kayak mottonya Garda Otto kalau nggak salah :)
E.D.

Minggu, 30 September 2012

Hanya Sebuah Opini



suatu hari, ketika aku sangat bosan, aku akhirnya menyalakan televisi dan menonton apa saja yang ada pada saat itu. Pernah aku menonton berita gosip, berita sungguhan, drama korea, kartun anak-anak, dan masih banyak acara lainnya. Acara yang kusukai, tentu saja, adalah berita dan kartun anak-anak (yang bagus). Tetapi, siaran yang menarik hatiku dan mendapatkan perhatianku adalah acara sinetron.
Menarik hati dan mendapat perhatian tidak selalu berarti disukai. Untuk sederhananya, mari kita ambil contoh seorang anak nakal di sekolah. Tentu ia menarik hati dan mendapat peerhatian dari guru-guru, tetapi itu tidak berarti bahwa guru-guru menyukai dirinya. Sama pula dengan kasus sinetron ini. Aku tertarik dan menaruh perhatianku padanya, tetapi bila kau bertanya apakah aku suka atau tidak, sebelum kau bertanya aku akan menjawab tidak. mengapa? jawabannya sederhana :
 
  • menurutku, kualitas sinetron saat ini rata-rata buruk. Dari skala 1 sampai 10, aku akan memberi nilai 0 (tidak masuk skala). No offense, aku hanya berpendapat.
  • Selain itu temanya tidak menarik, basi, kuno, terlalu mengada-ada. 
  • Alur ceritanya standar cenderung ke bawah, terlalu panjang dan dibuat-buat. Season 1 sukses, dibuatlah season berikutnya, padahal seharusnya ceritanya sudah berakhir. Selain merusak alur yang lama, hal itu juga membuat esensi cerita yang sesungguhnya hilang. Sangat disesalkan, padahal esensi itu merupakan jantung dari sebuah cerita.
  • Complication ceritanya terlalu dangkal, agak bodoh kalau aku boleh kasar sedikit. Konyol, karena membuat tokoh terlihat bodoh, bermental bobrok dan tidak memiliki intelektual, padahal sesungguhnya kita ini manusia yang memiliki intelektual dan kecerdasan yang dapat dibanggakan, serta berbudi luhur.
  • Tapi, dari semua kekurangan itu, yang membuatku paling kesal dan sedih adalah kurangnya nilai moral dan pengetahuan yang dapat dipetik setelah kita menonton sinetron tersebut. Terlalu banyak hal sepele yang diangkat, sehingga apa yang seharusnya terlihat menjadi tidak terlihat, padahal tidak semua orang dapat menangkap apa yang tersirat. Perlu contoh? Lihat saja anak-anak yang sering menonton sinetron, apa yang terjadi kepada mereka. Sebuah pembodohan dan perusakan mental yang sangat disayangkan. Seharusnya mereka bisa mendapatkan yang lebih baik dari itu.

Sampai detik ini, aku masih berharap, semoga kekacauan dalam perfilman ini dapat diperbaiki. Jangan sampai generasi-genarasi muda kita (baca : anak kecil) sudah bertingkah seperti tante-tante jahat saat usia mereka masih 5 tahun. Biarkanlah anak-anak tetap pada kepolosannya sebagai anak-anak hingga tiba waktunya bagi mereka untuk beranjak dewasa.
Orang-orang yang bekerja di bidang perfilman, dan orang-orang yang akan bekerja di bidang perfilman, marilah kita ciptakan cerita yang menarik, berkualitas, dan berguna bagi perkembangan pengetahuan dan nilai-nilai moral!
 
 
E.D.

Putri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng

 
PUTRI SIRKUS
DAN LELAKI PENJUAL DONGENG
 
 
 
Petter si Laba-laba, begitu ia dipanggil, sejak kecil memiliki daya imajinasi yang luar biasa. Ia tak berkawan, menyendiri dalam dunia yang diciptakannya sendiri. Yang ia lakukan hanyalah membaca, mengamati, dan menciptakan berbagai macam karya. Dengan daya imajinasinya, ia menciptakan cerita-cerita yang luar biasa.
 
Hingga Petter dewasa, imajinasinya tak kunjung memudar. Imajinasi itu justru menguasai benaknya. Karena itu, Petter mulai menulis imajinasinya, mencurahkannya dalam secarik kertas, potongan-potongan kisah yang berkelebat dalam kepalanya.
 
Namun, Petter tak ingin mempublikasikan karyanya atas namanya. Ia tak suka terkenal. Dan suatu hari, Petter menjual potongan kisahnya kepada seorang penulis yang sedang kehabisan ide. Dari sanalah, Petter menciptakan Writer's Aid, suatu jaringan yang menyediakan potongan-potongan kisah untuk penulis yang mengalami kebuntuan ide.
 
Jaringan Writer's Aid menjadi sangat luas, dan Petter menjadi semakin kaya. Writer's Aid berjalan dengan sukses hingga ke dunia internasional. Banyak novel diciptakan dari idenya dan mendapat penghargaan internasional. Banyak penulis bergantung pada dirinya dan ide-idenya yang luar biasa.
 
Namun, Petter si Laba-laba akhirnya terjebak dalam jalinan jaringan yang dibuat olehnya. Penulis-penulis ternama merasa terancam oleh keberadaannya, Desas-desus mengenai dirinya mulai merebak ke masyarakat. Petter si Laba-laba terancam terbunuh oleh penulis-penulis yang ingin menyelamatkan harga diri mereka. Untuk menyelamatkan dirinya, Petter si Laba-laba melarikan diri.
 
Dan akhirnya, suatu hari Petter menyadari, kehancuran jaringannya yang sempurna itu bersumber pada perbuatannya di masa lalu.
 
 
 
Satu lagi karya dari Jostein Gaarder, selain Dunia Sophie.
Tak banyak yang bisa kukatakan mengenai buku ini, karena aku sendiri bingung bagaimana menjelaskannya dengan baik. Tapi satu yang bisa kukatakan dengan jelas : buku ini (sangat) menarik, perpaduan yang sempurna antara imaji dan realita. Tokoh Petter dalam kisah ini memiliki karakter yang sangat menarik dan unik, atau dapat dikatakan si Petter ini tipikal manusia dengan kepribadian yang membingungkan. Temanya juga unik, jarang ada orang yang mengangkat tema ini sebagai novel, jadi anda sebagai pembaca tak akan bosan dengan tema yang itu-itu saja.
Kalau anda bosan dengan sesuatu yang selalu seperti itu saja, cobalah baca buku ini. Suatu hari, buku ini dapat menjadi pelipur kebosanan dan merangsang munculnya ide-ide baru yang brilian.
 
 
E.D.

 

Sabtu, 29 September 2012

Badai Jiwa


 

BADAI JIWA
 
dua jam lebih komputerku menyala, namun tak kulakukan sesuatupun kepadanya.
dua jam berlalu dalam kesia-siaan dan pemborosan energi, suatu kesalahan berat yang tak dapat diampuni di era itu, di mana waktu dan energi adalah hal yang esensial dan dilestarikan oleh orang-orang agar tetap ada pada eksistensinya.
dua jam aku duduk, memandangi layarnya yang bercahaya, dengan wallpaper biru standar yang menjadi pemanisnya, namun tak juga kutemukan sesuatupun yang dapat kulakukan dengannya. Seharusnya kumatikan saja, karena aku memang tak tahu apa yang harus kulakukan dengannya. Namun, aku tak mau. Aku ingin melakukan sesuatu, hanya saja aku tak tahu apa yang harus kulakukan.
 
jam-jam berlalu. Aku masih saja duduk di depan komputerku, memikirkan apa yang seharusnya kulakukan.
jam-jam berlalu, kulalui dengan melakukan hal-hal yang tak begitu berguna.
jam-jam berlalu, namun tak juga kutemukan apa yang seharusnnya kulakukan.
seharusnya aku tahu apa yang harus kulakukan.
 
setelah terdiam begitu lama, akhirnya aku menulis.
Apa yang kutulis? tidak, aku tidak tahu. Aku hanya menulis. mengungkapkan apa yang kurasakan. membahasakan apa yang kupikirkan. mengeluarkan apa yang berkecamuk di hati, mengusik relung-relung jiwa, mengacak-acak emosi. menumpahkan luapan imajinasi dan kenangan abstrak yang hilang dan terbit secepat impuls saraf, berlomba-lomba memenuhi serabut kelabu sel otak yang kelelahan ini.
Aku jenuh, sangat jenuh.
aku bosan memikirkan hal-hal yang tak ingin kupikirkan.
aku bosan merasakan hal-hal yang tak ingin kurasakan.
aku bosan hidup dalam kebohongan dan kepalsuan, kepura-puraan yang memuakkan, menjijikkan seperti muntahan.
hariku begitu hambar, hatiku begitu merana.
Aku tak bisa lagi merasa; entah karena hatiku sudah lelah untuk merasa, atau karena terlalu banyak yang hatiku rasakan, sehingga semuanya menjadi kabur.
Sesuatu menyerang batinku, merusak nuraniku, merobek akal sehatku hingga tinggal serpihan.
Aku sakit. Bukan badanku, melainkan jiwaku.
Aku menulis, terus menulis, hingga pikiran dan hatiku lelah, hingga jariku kesemutan. Tetapi aku terus menulis, mengupas segalanya, menguras seluruhnya, hingga tak ada lagi dari diriku yang tersisa.
 
Aku terdiam, memandangi hasil tulisanku. Tidak membacanya, tidak mencermatinya. Hanya memandangi, karena aku sudah tidak punya apapun lagi untuk dipikirkan dan dirisaukan.
Semua sudah tertuang, terhampar dalam sederetan kata yang kuciptakan dengan kedua tanganku ini.
Aku sudah selesai, dan kini aku sangat lelah. Di luar dugaan, mengungkapkan hal yang batiniah jauh lebih melelahkan dari hal yang fisikal. Tetapi hatiku lega, kepala dan jiwaku terbebas, tubuhku terasa ringan. 
Akhirnya, untuk sesaat, aku bisa tenang dalam damai.
Yang tersisa kini hanyalah panggilan-panggilan menuju alam angan-angan, dunia paralel tempat semua yang diinginkan dapat terkabulkan tanpa harus berkorban. Alam yang memikat, membius orang-orang yang putus harapan terhadap hidup, menyemangati orang-orang yang optimis dalam memandang dunia.
Rasa itu kian memanggil, menggodaku untuk menemuinya. Kelopak mataku berat, seolah terhipnotis oleh bujuk rayunya. Setelah hatiku terpuaskan, yang tersisa kini hanyalah kekosongan, ketenangan absolut, yang dapat dengan mudah dikuasai oleh alam angan-angan. yang perlu kulakukan hanyalah melepaskan segalanya, ikut dalam alirannya yang menenangkan.
 
Aku memandangi tulisanku lagi. Tak dapat kukatakan aku puas atau tidak. Aku tidak pernah puas. Imaji yang melimpah membuat semuanya berubah dengan cepat, menghancurkan imaji yang lalu dan menggantinya hingga yang baru; membuatku terus berada di titik yang sama, titik tanpa akhir.
Tapi tidak kali ini. Aku ingin ini berakhir. tidak seperti ribuan imajiku yag tidak ada akhirnya, yang selalu berubah tiap kali aku membacanya. karena itu, aku tidak membacanya.
Kuputuskan aku puas, lalu kumatikan komputerku. Istirahat akan sangat berarti baginya, yang setia bekerja berjam-jam untukku tanpa kenal lelah.
Aku beranjak dari tempatku, pergi ke tempat di mana tubuhku bisa beristirahat dengan tenang.
 
Malam ini, aku tidur dalam damai.

Kamis, 06 September 2012

flashback

Dari yang saya dengar, terjadi sesuatu terhadap GUNUNG TANGKUBAN PERAHU dan ANAK KRAKATAU. betul tidak?

sekitar dua atau tiga tahun yang lalu, saya pernah mendengar ayah saya bercerita mengenai ramalan akhir dunia, di mana beliau berkata bahwa akan terjadi sesuatu terhadap pulau Jawa ini, yang berhubungan dengan gunung-gunung di atas.

saya jadi berpikir, sepertinya kita benar-benar akan mengalami kiamat?



bersiap-siaplah dan berjaga-jagalah, sebab kita tak tahu kapan hari itu akan datang.

6 September 2012

yo wassup mamen wassup mamen wassup mamen wassup mameeeeenn???!! *prambors version

Hmm, sebelum dimulai, sepertinya perlu dijabarkan bahwa prambors itu merupakan salah satu dari stasiun radio di Jakarta yang hampir setiap pagi, dan sekali-kali waktu malam, saya setel di mobil papa saya lalu saya dengarkan.

no, but i'm not here to talk about prambors. tentunya mereka sudah punya media bernama iklan untuk membicarakan diri mereka.

Jadi, apa yang mau saya ceritakan?
saya jadi bingung, enaknya nyerocos apaan di sini hohoo -__-;
yang jelas sih, sampai detik ini saya tak kunjung dapat membuka www.4shared .com :(
tiadaaaa, di mana gue bisa donlot lagu gratisss?!?!?! asli ini membuat saya BT TO THE MAX... what's wrong with my laptop?!?
hmm, lalu, apa lagi? sepertinya tak ada yang terlalu menarik juga minggu-minggu ini, sama seperti hari-hari yang sebelumnya. Seperti biasa, gue mengisi hari-hari gue dengan latihan basket, belajar buat ulangan, mengerjakan PR, membuat kerajinan tangan berupa gelang dan membuat poster. Tapi yang paling menarik adalah tadi, ketika akhirnya gue membaca buku SUPERNOVA-nya DEE.
telat parah ya?? bodo haha, suka-suka sayalah mau kapan bacanya :P no offense
sekali baca, gue nggak bisa berhenti sampai tadi waktu pelajaran gue dimarahin guru 2 kali haha bodo ah haha emang hidup isinya belajar pelajaran sekolah doang? buku itu malah lebih pinter dari buku-buku pelajaran gue yang pernah ada :P haha selaaw, sekali lagi, no offense. gue cuma melakukan offense kalo lagi main basket :P
tapi seriusan, buku itu menghibur sekaligus memberi ilmu. menurut gue sih bukunya hampir setipe dengan dunia Sophie gituhhh, belibet-belibet bikin kepo gimanaaa gitu. ceritanya seruuuuuuu, gue suka pembahasaannya yang indah (bukan gombal). gue pribadi lebih menyoroti ke nilai-nilai dan ilmu yang terkandung di dalem situ sih, full of knowledge that I've never heard before yeahey let's stop talking english, itu sangat memalukan -__-; maafkan saya yang sok-sokan pake basa linggis ini -__-;

intinya adalah, saya SANGAT SUKA buku ini (baca : supernova) dan hampir mati kepo menunggu seri yang berikutnya muncul di perpustakaan sekolah saya tercinta (baca : males beli, mahal)

Lalu, apa lagi?
mungkin itu aja dulu kali ya huohohohooo saya bingung mau ngapain, lagian ini udah malam dan besok saya ulangan biolgi = banyak, susah, bahasa latin = MATI DI TEMPAT -__-
sudahlah, jalani saja -__-
doakan saya yaa!!
E.D.

Sabtu, 01 September 2012

setelah berbulan-bulan...

Sudah sebulan lebih berlalu sejak terakhir gue nge-post sesuatu di sini. Atau, malah udah dua bulan lewat?!
Apa boleh buat, karena dari bulan Juli kemaren, gue sedang sibuk-sibuknya dengan urusan, kegiatan, dan macem-macemnya sekolah, sampe nggak sempet buka-buka iseng seperti bulan-bulan sebelumnya (hobi gue di kompi --> asal browsing, red.). Jangankan iseng, buka blog aja nggak sempet -__-
Dan bukan hanya itu sihh, akhir-akhir ini gue juga bingung mau nulis apa di sini. Kayak yang gue bilang dulu, gue mengalami sedikit kesulitan terhadap menjabarkan atau menjelaskan dalam bentuk kata-kata. Selain itu, gue juga merasa nggak ada sesuatu yang begitu menarik sampe harus dituliskan di sini. Yah, datar, gitu sih menurut gue.
Daaan, begitulah, kira-kira. *bingung
Hmm, apa lagi ya? Itu dulu kali ya yeaa mendadak curcol hahaha palingan gue mau ngomong kalo gue kesel karena mendadak gue nggak bisa buka www.4shared.com, sementara gue mau donlot lagu. Aneh dah, padahal tadi pagi bisa, dan gue bisa donlot lagunya. Apa dia error gara-gara waktu lagi donlot lagu (dan belom selesai), tiba-tiba laptopnya mati gara-gara kabelnya kecabut? karena setelah gue nyalain lagi dan gue buka webnya, itu nggak bisa. Apa gara-gara itu ya? Atau gara-gara yang lain?
Ah, tak taulah. bete saya -__-
ada saran? apa yang harus saya lakukan? apakah saya harus bilang WAOW?? *garing
Sudahlah, mungkin saja besok yang bersangkutan (baca : 4shared) sudah bisa diakses lagi, karena hanya di sanalah saya donlot lagu. Gue gatau web apalagi yang bisa donlot lagu secara free dan aman dari virus.
Yah, sudahlah. Semoga saja sembuh mendadak, AMIN!!
Lalu, apalagi yaa?? hmm, mungkin gue akan menceritakan sedikit dari kehidupan gue selama kurang lebih 2 bulan ini yea tapi ntaran aja deh, males hohoo bingung mau mulai dari mana -__-
yah, sudahlah, udahan dulu yeaa aku mau main sesuatu!! (sesuatu apa?? rahasia, tapi palingan ntar di post kok hihii :3 )
okeee daiii, bai baii :3
E.D.